NURFAZRINA 11-036
TIA NAHARA HENDRATI 11-074
ATIKA MENTARI NATAYA NST 11-086
PERAN MOTIVASI DALAM PROSES MEWUJUDKAN PRESTASI
I. PERENCANAAN
Pendahuluan
Setiap pekerjaan yang akan dilakukan seseorang harus mempunyai motivasi
untuk mencapainya. Motivasi merupakan hal yang paling mendasari setiap
pekerjaan yang akan dilakukan. Jadi,
apakah motivasi itu ?. Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan
kegigihan perilaku (Santrock,2004). Artinya , perilaku yang termotivasi adalah
perilaku yang penuh energi,terarah, dan bertahan lama.
Setiap orang memilki motivasi yang berbeda dalam mencapai prestasi.
Motivasi bekerja sama dengan emosi dalam memainkan peranan penting dalam
pencapaian prestasi. Motivasi dalam kehidupan manusia ada 2 yaitu motif primer
dan motif psikologis. Motif primer merupakan motivasi untuk mencapai kebutuhan
primer (biologis) dan demi kelangsungan hidup, seperti homeostasis, rasa lapar,
dan rasa haus. Motif psikologi adalah motif yang berhubungan dengan kebahagiaan
individu dan kesejahteraan, tapi tidak untuk kelangsungan hidup seperti
motivasi pencapaian prestasi.
Bagi seorang murid memilki motivasi untuk mencapai prestasi sangat
penting. Dalam hal ini, prestasi yang dicapai tidak hanya prestasi di dalam
kelas tetapi juga prestasi di luar kelas. Motivasi dari seorang murid patut
diketahui sehingga guru dapat meningkatkan atau mengarahkan motivasi tersebut. Fenomena
saat ini adalah guru dan orang tua tidak mengetahui motivasi seperti apa yang
dimiliki seorang murid sehingga ia tidak dapat melakukan usaha yang maksimal
untuk mencapai prestasi.
Landasan Teori
A. PERSPEKTIF MOTIVASI
Perspektif psikologi menjelaskan motivasi dengan cara yang berbeda
berdasarkan perspektif yang berbeda pula. Ada empat perspektif : behavioral,
humanistik, kognitif dan sosial.
1. Perspektif Behavioral
Perspektif behavioral menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai
kunci dalam menentukan motivasi murid. Insentif
adalah peristtiwa atau stimuli positif atau negatif yang dapat memeotivasi
perilaku murid. Pendukung penggunaan insentif menekankan bahwa insentif dapat
menambah minat atau kesenangan pada pelajaran, dan mengarahkan perhatian pada
perilaku yang tepat dan menjauhkan mereka dari perilaku yang tidak tepat.
Insentif yang dipakai guru di kelas antara lain nilai yang baik, yang
memberikan indikasitentang kualitas pekerjaan murid, dan tanda bintang atau pujian
jika mereka menyelesaikan suatu tugas dengan baik. Insentif lainnya antara lain
memberi penghargaan atau pengakuan pada murid – misalnya memamerkan karya
mereka, memberi sertifikat prestasi, memberi kehormatan, atau mengumumkan
prestasi mereka. Tipe insentif lainnya difokuskan pada pemberian izin kepada
murid untuk melakukan sesuatu yang spesial, seperti aktivitas yang mereka
inginkan, sebagai ganjaran atas hasil mereka yang baik. Insentif ini berupa jam
istirahat lebih, izin memainkan game di
komputer, perjalanan, atau bahkan pesta.
2. Perspektif Humanistik
Perspektif humanistik menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan
kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka. Perspektif ini berkaitan
erat dengan pandangan Abraham Maslow bahwa kebutuhan dasar tertentu harus
dipuaskan dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi. Menurut Hierarki Kebutuhan Maslow, kebutuhan
individual harus dipuaskan dalam urutan sebagai berikut :
·
Fisiologis :
lapar, haus, tidur
·
Keamanan
(safety) : bertahan hidup, seperti perlindingan dari perang dan
kejahatan
·
Cinta
dan rasa memiliki : keamanan (seurity), kasih sayang, dan
perhatian dari orang lain.
·
Harga
diri : menghargai diri sendiri
·
Aktualisasi
diri : realisasi potensi diri
Menurut Maslow, misalnya, murid harus memuaskan kebutuhan makan sebelum
merka dapat berprestasi. Aktualisasi
diri adalah motivasi untuk mengembangkan potensi diri secara penuh sebagai
manusia.
3. Perspektif Kognitif
Menurut perspektif kognitif, pemikiran murid akan memandu motivasi mereka.
Minat ini berfokus pada ide-ide motivasi internal murid untuk mencapai sesuatu,
atribusi mereka (persepsi tentang sebab-sebab kesuksesan dan kegagalaan,
terutama persepsi bahwa usaha adalah faktor penting dalam prestasi), dan
keyakinan mereka bahwa mereka dapat mengontrol lingkungan mereka secara
efektif.
Jadi, perspektif behavioris memandang motivasi sebagai konsekuensi dari
insentif eksternal, sedangkan perspektif kognitif berpendapat bahwa tekanan
eksternal seharusnya tidak dilebih-lebihkan. Perspektifkognitif
merekomendasikan agar murid diberi lebih banyak kesempatan dan tanggung-jawab
untuk mengontrol prestasi mereka sendiri.
Perspektif kognitif tentang motivasi sesuai dengan gagasan R.W. White
(1959), yang mengusulkan konsep motivasi
kompetensi, yakni ide bahwa orang termotivasi untuk mengahdapi lingkungan
mereka secara efektif, menguasai dunia mereka, dan memproses informasi secara
efisien.
4. Perspektif Sosial
Kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan
dengan orang lain secara aman, yaitu kebuthuhan sosial, teman, dicintai dan
mencintai serta diterima dalam pergaulan kelompok karyawan dan lingkungannya.
Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan
waktu bersama teman, kawan dekat,keterikatan mereka dengan orangtua, dan
keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru.
B. MOTIVASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK
a. Motivasi Intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu
demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Motivasi Intrinsik didasarkan
pada faktor-faktor internal, seperti kebutuhan organismik (otonomi, kompetensi,
dan keterhubungan), Seperti juga rasa ingin tahu, tantangan, dan usaha. Ketika
kita termotivasi secara intrinsic, kita terlibat dalam perilaku karena kita
menikmatinya.
b. Motivasi Ekstrinsik adalah
melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk
mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif internal
seperti imbalan dan hukuman. Ketika kita termotivasi secara ekstrinsik, maka
kita terlibat dalam perilaku tertentu karena ganjaran eksternal.
Perspektif Behavioral menekankan arti penting dari motivasi
ekstrinsik dalam prestasi. Sedangkan Pendekatan
Kognitif dan Humanistic lebih
menekankan pada arti penting dari motivasi intrinsic dalam prestasi.
C.TEORI ACHIEVEMENT MOTIVATION
Achievement motivation adalah kebutuhan psikologis bagi manusia untuk
sukses di sekolah, pekerjaan, atau di bidang lain (Lahey,2007). Andrew Elliot
dan Marcy Church (1997) dari University of Rochester membedakan 3 elemen kunci
dalam motivasi ini, yaitu :
1. Mastery
goals. Seseorang dengan mastery goals yang tinggi akan
termotivasi secara intrinsik untuk belajar dan mementingkan suatu informasi
atau ilmu yang baru. Dia akan sangat menikmati setiap tantangan yang membuatnya
mendapatkan informasi atau ilmu yang baru.
2. Performance-approach
goals. Seseorang dengan performance-approacg goal yang tinggi
termotivasi untuk bekerja keras dan mendapatkan hasil yang lebih baik daripada
orang lain untuk mendapatkan ‘respek’ dari orang lain.
3. Performance-avoidance
goals. Seseorang
dengan performance-avoidance goals yang a tinggi termotivasi untuk bekerja
keras untuk menghindari hasil yang buruk dan agar tidak terlihat bodoh di depan
orang lain.
Tujuan
·
Untuk mengetahui peran motivasi dalam
proses mewujudkan prestasi bagi siswa
·
Untuk mengetahui motivasi apa yang
dimiliki oleh siswa
Alat
dan Bahan
·
Laptop
·
Kamera
·
Kuesioner
·
Reward
·
Alat tulis
Analisis
Data
Data didapat dengan
memberikan kuesioner terhadap subjek dan terdiri dari 7 pertanyaan. Data ini diperoleh
berdasarkan jumlah siswa yang paling banyak memilih jawaban dari setiap soal
tersebut dan kemudian ditarik kesimpulan.
Objek
atau Subjek
Lokasi penelitian di SMA
Al-Azhar Medan. Populasi dari penelitian adalah seluruh siswa kelas XI Unggulan
SMA Al-Azhar Medan. Sampel yang diambil satu kelas dari kelas XI.
Jadwal Pelaksanaan
Jadwal Pelaksanaan
Jadwal Pelaksanaan
Keterangan :
Pemilihan
topik :
28 Maret 2012
Membuat
konsep penelitian :
28 Maret 2012
Meminta
surat izin dari fakultas psikologi : 20
April 2012
Izin
ke sekolah :
24 April 2012
Persiapan
penelitian :
24 April 2012
Mengantar
surat ke sekolah : 1
Mei 2012
Penelitian :
3 Mei 2012
Membuat
hasil penelitian :
3 Mei 2012
Kalkulasi
Biaya
Barang yang dibeli
|
Harga
|
Fotocopy kuesioner (Rangkap 35)
|
Rp
4.200
|
Beli reward (2 kotak @Rp 10.500)
|
Rp
21.000
|
Beli kue
|
Rp
71.000
|
Poster
|
Rp
50.000
|
Jumlah
Biaya per orang
|
Rp 146.200
Rp
49.000
|
II. PELAKSANAAN
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Mei 2012. Kelompok berangkat dari
rumah masing-masing dan berkumpul di Fakultas Psikologi USU pada jam 10.00 WIB.
Setelah semuanya berkumpul, kelompok langsung berangkat. Sebelum kelompok
menuju SMA Al-Azhar Medan sebagai tempat penelitian, kelompok pergi ke toko kue
untuk membeli kue yang akan kelompok berikan kepada guru-guru di Al-Azhar.
Pukul 11.00 WIB kelompok sampai di SMA Al-Azhar Medan. Setibanya ditempat,
kelompok mempersiapkan alat-alat yang dibawa seperti kuesioner, reward dan
kamera. Lalu kelompok menuju kantor guru untuk mengkonfirmasi kedatangan
kelompok sekaligus memberikan kue kepada guru-guru. Kelompok diminta menunggu
oleh PKS I (Pembantu Kepala sekolah) karena pada saat itu beliau sedang
mempersiapkan kelas yang akan kelompok gunakan untuk melakukan penelitian.
Pukul 11.20 WIB, kelompok diperbolehkan memulai penelitian di kelas XI
Unggulan B sebagai sampelnya. Awalnya, PKS I
memberikan sedikit pengarahan mengenai apa yang akan kelompok lakukan.
Selanjutnya, kelompok diberi wewenang untuk menggunakan kelas tersebut.
Pertama-tama, kelompok memperkenalkan diri terlebih dahulu, kemudian
menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian. Setelah itu, kelompok membagikan
kuesioner kepada masing-masing siswa dan mempersilahkan mereka mengisi
kuesioner. Ketika siswa sedang mengerjakan kuesioner, salah seorang anggota
kelompok mengambil foto untuk dokumentasi. Kurang lebih 15 menit kemudian, para
siswa telah selesai mengisi kuesioner lalu kelompok membagikan reward kepada
masing-masing siswa. Kemudian kelompok pun mengucapkan terima kasih kepada para
siswa karena telah bersedia mengisi kuesioner.
Setelah penelitian selesai, kelompok kembali ke kantor guru untuk menemui
PKS I dan guru untuk mengucapkan terima kasih. Tetapi, karena PKS I sedang
pergi, maka kelompok menemui PKS III lalu berfoto dengan guru dan PKS III
tersebut. Selesai berfoto, kemudian kelompok berpamitan dan kembali lagi ke
Fakultas Psikologi USU.
III. PELAPORAN DAN EVALUASI
Data
diperoleh melalui 23 sampel siswa :
· Menurut siswa-siswi SMA Al-azhar Medan, sebanyak 21 orang
setuju bahwa pengertian motivasi merupakan proses yang memberi semangat dan
arah, sedangkan sebanyak 2 orang menganggap bahwa motivasi merupakan proses
yang memberi kesempatan untuk sukses.
· Sama halnya dengan pengertian motivasi tersebut, perspektif
tentang motivasi mereka juga berbeda-beda. Dari hasil yang kami peroleh sekitar
74% siswa-siswi tersebut memiliki perspektif bahwa prestasi merupakan kunci
sukses. Dimana mereka lebih cenderung ke perspektif kognitif yaitu pemikiran
murid akan memandu motivasi mereka.
· Hampir semua dari mereka yaitu sekitar 91,3% setuju bahwa
peran motivasi itu sangat penting dalam mewujudkan prestasi dan tidak ada yang
menganggap bahwa motivasi tidak penting dalam mewujudkan prestasi.
· Ada banyak hal yang dapat menjadi motivasi siswa dalam
mewujudkan prestasi, diantaranya juara/piala, pujian dari orang lain dan
persepsi bahwa prestasi merupakan tantangan yang harus dihadapi. Dari data yang
kami peroleh, sebesar 56,5% mereka mengaku yang menjadi motivasi mereka adalah
persepsi bahwa prestasi merupakan tantangan yang harus dihadapi, sebesar 26%
karena pujian dari orang lain, dan sebesar 17,4% karena juara/piala. Jadi
mereka lebih termotivasi dari motivasi instrinsik dimana motivasi yang
didasarkan pada faktor-faktor internal seperti kebutuhan organismik (kompetensi
dan otonom) seperti juga rasa ingin tahu, tantangan dan usaha.
· Di sisi lain, mereka juga memberikan respon baik positif
maupun negatif terhadap motivasi berupa imbalan. Separuh dari mereka menganggap
motivasi berupa imbalan itu berdampak positif dengan berbagai alasan, seperti
karena dengan adanya imbalan mereka akan terus berusaha dan semangat untuk
mencapai prestasi, karena imbalan itu akan menjadi pemicu mereka untuk
berprsetasi, karena imbalan akan meningkatkan motivasi mereka dan karena dengan
adanya imbalan mereka lebih merasa prestasi mereka dihargai orang lain sehingga
itu akan mejadi penambah semangat untuk mencapai dan meningkatkan prestasi.
Sedangkan separuh dari mereka menganggap motivasi berupa imbalan itu berdampak
negatif karena dengan adanya imbalan yang cukup mereka menjadi puas dan tidak
mau berusaha lagi untuk berprstasi, imbalan terebut juga dapat menjadikan mereka
menjadi ketergantungan akan imbalan contohnya apabila tidak diberi imbalan
prestasinya akan menurun atau menjadi tidak termotivasi lagi, bahkan imbalan
tersebut bisa menjadikan merasa terpaksa dalam mencapai prestasi.
· Namun, mereka memiliki pendapat yang berbeda dalam menanggapi
orang lain yang mendapatkan prestasi yang lebih baik dari mereka yaitu sebanyak
19 orang mereka merasa tersaingi sehingga mereka termotivasi untuk meraih
prestasi yang lebih baik, dan hanya 4 orang berpendapat bahwa orang tersebut memang
pantas mendapatkannya karena dia lebih baik dari mereka. Sama juga halnya
dengan motivasi berprestasi mereka, sekitar 60,9% mereka termotivasi untuk
berprestasi karena meraka ingin mempelajari informasi yang menarik dan penting
sesuai dengan teori Mastery Goals, sebesar 21,7% agar mendapatkan nilai yang lebih
baik dari orang lain sesuai teori Performance-Approach Goals serta sebesar 17,4% karena untuk menghindari nilai yang
jelek dan tidak terlihat tidak cerdas sesuai dengan teori Performance-Avoidance
Goals.
EVALUASI
Dalam menyelesaikan tugas proyek mini ini, kami tidak menemukan kendala
yang begitu berarti. Namun ada beberapa hal yang membuat pengerjaan tugas
proyek mini ini sedikit lama seperti membuat poster yang kami akui kami sangat
sangat tidak ahlinya dan waktu yang banyak kami buang karena banyaknya deadline
tugas-tugas lainnya serta UTS yang harus kami fokuskan terlebih dahulu.
Meskipun ada beberapa kendala yang kami hadapi, secara keseluruhan kami
merasa puas dengan hasil kerja kami ini. Bagian demi bagian kami kerjakan
secara bertahap dengan bersama-sama sehingga tugas ini tidak terasa begitu
berat. Penelitian yang kami lakukan juga berjalan dengan lancar walaupun
mungkin masih ada kekurangan kami dalam bagian-bagian tugas ini.
Testimoni
Kelompok :
Menurut
kelompok, proyek mini adalah tugas yang menyenangkan. Selain memberikan
pengalaman baru juga memberikan wawasan yang berguna bagi kami. Melalui proyek
mini ini, kami mempersatukan ide-ide kami sehingga proyek mini ini dapat berjalan
dengan baik. Proyek mini ini juga membuat kami lebih akrab . Semoga hasil dari proyek mini ini memberikan manfaat
dan dapat memenuhi tugas dengan baik.
Testimoni
Anggota :
1. Nurfazrina
(11-036)
Proyek
mini ini memberikan saya wawasan tentang bagaimana melakukan observasi dan
proyek mini ini sangat berguna untuk kedepannya. Walaupun ini bukan penelitian
yang sebenarnya tapi setidaknya saya mendapatkan gambaran mengenai penelitian.
Hal yang paling membuat nyaman dalam mengerjakannya adalah teman satu
kelompoknya yang sehati, sehingga tidak ada kendala yang besar dalam proses
pengerjaannya.
2. Tia
Nahara Hendrati (11-074)
Pelaksanaan
proyek mini merupakan pengalaman baru untuk saya, dimana pertama kalinya saya
melakukan observasi. Pelaksanaannya lancar, tempat observasinya juga tidak
mempersulit kami. Selain itu, yang paling penting adalah kerjasama tim yang
baik membuat pengerjaan proyek mini ini lebih mudah.
3.
Atika M Nataya Nst (11-086)
Menurut
saya, proyek mini memberikan pengalaman baru bagi saya yang tentunya pengalaman
yang berguna buat masa depan. Walaupun sedikit bingung bagaimana
mengerjakannya, namun setelah melihat blog kakak kelas dan berdiskusi dengan
teman kelompok, saya menjadi mengerti untuk mengerjakannya.
LAMPIRAN
:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS PSIKOLOGI
Jl. Dr. Mansyur No. 7 Medan
20155 Telp. +62-61-8220122 Fax. +62-618220122
Sumatera
Utara - Indonesia
KUESIONER
Petunjuk
:
1)
Pilihlah jawaban yang paling
sesuai dengan diri Anda
2)
Jawaban di kuesioner ini tidak
bernilai benar atau salah
Inisial :
Jenis Kelamin :
1.
Menurut Anda, apakah motivasi itu?
a.
Proses yang memberi semangat dan arah
b.
Proses yang memberi kesempatan untuk sukses
2.
Menurut Anda, apa yang menjadi motivasi Anda untuk berprestasi?
a.
Pujian dan hadiah
b.
Sebagai harga diri
c.
Persepsi bahwa prestasi merupakan kunci sukses
d.
Agar diterima dalam pergaulan
3.
Menurut Anda, seberapa penting motivasi memepengaruhi prestasi Anda?
a.
Sangat penting
b.
Penting
c.
Tidak penting
4.
Menurut Anda, apakah motivasi yang berupa imbalan lebih cenderung memberikan
dampak...
a.
Positif, alasannya....
b.
Negatif, alasannya....
5.
Hal apa yang membuat anda termotivasi untuk mencapai prestasi?
a.
Juara/piala
b.
Pujian dari orang lain
c.
Tantangan yang harus dihadapi
6.
Jika orang lain mendapatkan prestasi yang lebih baik dari Anda, apa tanggapan
Anda?
a.
Dia memang pantas mendapatkannya karena dia lebih baik dari Anda
b.
Merasa tersaingi sehingga Anda termotivasi meraih prestasi yang lebih baik
7.
Apa yang menjadi motivasi Anda untuk berprestasi?
a.
Agar dapat mempelajari informasi yang menarik dan penting
b.
Agar mendapatkan nilai yang lebih baik dari orang lain untuk mendapat perhatian
c.
Untuk menghindari nilai yang jelek dan tidak terlihat tidak cerdas
SUMBER :
Lahey, B.B. 2005. Psychology: An Introduction. 9th. New York : McGraw-Hill
Santrock., J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media
Group
Tidak ada komentar:
Posting Komentar