Apasia
adalah abnormalitas dalam fungsi bahasa yang tidak disebabakan oleh kerusakan
pada penglihatan atau pendengaran atau kelumpuhan pada motorik. Apasia
disebabkan oleh luka pada categorical hemisphere. Penyebab yang paling umum
adalah embolism atau thrombosis pada cerebral pembuluh darah.
Klasifikasi yang berbeda dari apasia,
yaitu: Fluent, Nonfluent dan Anomic
Aphasias.
· Pada Nonfluent
Aphasia,
luka terjadi di area Broca. Berbicara dengan lambat dan sulit untuk
mengeluarkan kata-kata. Penderita dengan kerusakan yang parah pada area ini
dibatasi pada dua atau tiga kata dalam mengucapkan maksud dan emosi.
· Pada Fluent Aphasia,
luka terjadi di area Wernicke. Pada kondisi ini mereka berbicara dengan normal
dan kadang-kadang penderita berbicara secara berlebihan. Namun, apa yang mereka
katakan tersebut penuh dengan jargon dan neologism yang tidak terlalu bermakna.
Penderita juga gagal untuk memahami arti yang mereka katakan atau kata-kata
yang mereka tulis, sehingga aspek penggunaan bahasa lainnya menjadi terganggu.
Bentuk lain dari fluent aphasia adalah sebuah kondisi dimana penderita dapat
berbicara relatif
baik dan menjadi pendengar yang baik, tetapi mereka tidak dapat menempatkan
bagian-bagian kata tersebut secara bersamaan atau membayangkan kata-kata
tersebut. Hal ini disebut Conduction
Aphasia karena gangguan ini disebabkan ada luka dari arcuate faciculus yang menghubungkan area Wernicke dan Broca. Namun,
sekarang fluent apasia disebabkan karena luka pada sepanjang cortex
pendengaran.
· Anomic Aphasia terjadi ketika
luka merusak angular cyrus di categorical hemisphere tanpa mempengaruhi area
Wernick dan Broca, tidak ada kesulitan dalam berbicara atau memahami informasi
yang didengar, tapi ada masalah dalam memahami bahasa tulisan atau gambar,
karena visual information tidak memproses meneruskan ke area Wernicke.
Gagap (stuttering) ditemukan
bahwa berhubungan dengan dominan cerebral kanan dan tersebar luas dalam
cerebral cortex dan cerebellum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar