ASUMSI
DASAR
a. Sifat Ilmu Behavioral
Tugas ilmu perilaku adalah
menemukan hukum ataupun relasi diantara kondisi fisik atau lingkungan dengan
perilaku. Tugasnya adalah menemukan variabel bebas/independen (kondisi atau
kejadian) apa yang menimbulkan perubahan dalam variabel terikat/dependen, yakni
perilaku. Misalnya, kondisi atau kejadian apa yang menyebabkan siswa senang
mengerjakan tugas dan kondisi apa yang menyebabkan siswa mengabaikan perkerjaan
rumah?
b. Definisi Belajar
Skinner (1950) mendefinisikan
belajar sebagai perubahan perilaku. “Belajar bukan melakukan – belajar adalah
mengubah apa tang kita lakukan”. Contohnya, anak kecil mungkin melihat satu
keranjang berisi tiga apel dan satu keranjang berisi 10 apel dan mengatakan
keranjang 10 apel tersebut lebih banyak. Kemudian, ketika anak tersebut mulia
belajar berhitung, dia dapat mengidentifikasi jumlah spesifik dalam setiap
kelompok dan menunjukkan selisih jumlah keduanya.
ATURAN
DASAR PERUBAHAN PERILAKU
Thorndike mengidentifikasi tiga
komponen penting dari perubahan perilaku, yaitu:
a) Kesempatan dimana perilaku terjadi
b) Perilaku itu sendiri
c) Konsekuesnsi dari perilaku
Dimana respon yang diberikan
pada lingkungan untuk menghasilkan konsekuensi yang berbeda, da konsekuensi
tertentu menimbulkan pengulangan repson. Namun, salah satu kekurangan dalam
analisis Thorndike adalah dia menyebut konsekuensi yang menyebabkan peningkatan
perilaku itu sebagai imbalan (reward). Masalahnya
adalah, imbalan adalah ganjaran untuk sesuatu yang dilakukan atau kompensasi
yang mengganti pengorbanan tertentu.
Sehingga Skinner mengganti
istilah imblan dengan istilah konsekuensi yang menguatkan (reinforcing concequences) dan penguatan (reinforcement). Penguatan adalah konsekuensi behavioral yang
memperkuat perilaku, yaitu penguat yang meningkatkan frekuensi respons.
Sehingga Skinner mengidentifikasi tiga komponen belajar sebagai stimulus (discriminating stimulus) – respons –
konsekuensi (reinforcing stimulus).
Selain penguat, Skinner juga
mengidentifikasi istilah hukuman, yaitu untuk mereduksi frekuensi perilaku
tertentu. Hukuman ini juga tidak terbatas pada tindakan orang lain. Misalnya,
anak kecil yang coba-coba menyentuh api akan mendapat hukuman tangannya jadi
melepuh.
Sumber
:
Gtedler,
Margaret.E., 2011., Learning and instruction, teori dan aplikasi. Jakarta:
Kencana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar