Pertama, bagi individu, belajar dapat menjelaskan tentang
pemerolehan berbagai kemampuan dan keterampilan, tentang strategi untuk
menjalankan peran di dunia, serta tentang sikap dan nilai yang memandu tidakan
seseorang.
Kedua, belajar penting bagi masyarakat. Salah satu tujuannya,
seperti dicatat oleh Vygotsky (1924/1979), adalah mempelajari tentang nilai,
bahasa, dan perkembangan kultul-pengalaman yang diwariskan.
Belajar juga merupakan basis untuk kemajuan masyarakat di
masa depan. Perkembangan diciptakan oleh individu yang didasari oleh kemampuan
belajar dan kapasitas mereka untuk menciptakan penemuan baru yang dilanjutkan
dari generasi ke generasi, contohnya seperti komputer.
Terakhir, pemelajar (learner)
mengonstruksi makna untuk diri mereka sendiri dan konteks dimana mereka
tinggal. Yakni, individu memilih informasi dari interaksi dengan orang dan
kejadian yang terjadi di keluarga, sekolah, pertemanan, komunitas, dan
lingkungan kerja. Individu kemudian menghubungkan informasi pilihan itu dengan
pengetahuan yang dimilikinya, kemudian menganalisisnya, dan mengonstruksinya ke
dalam memori.
B.
Apa Fungsi Teori Belajar?
a)
Fungsi Umum
Suppes (1974) mengidentifikasi empat fungsi umum dari
teori belajar. Pertama adalah sebagai
kerangka untuk melakukan riset. Fungsi ini terkait dengan syarat bahwa teori
harus memuat prinsip yang dapat diuji; teori yang baik akan diterjemahkan ke
dalam desain riset yang konkret (Bronfenbrenner, 1993).
Fungsi kedua adalah
memberikan kerangka informasi yang spesifik. Ketiga, untuk mengungkapkan kompleksitas dan kekaburan suatu
kejadian. Keempat, teori mungkin
melahirkan wawasan baru tentang situasi sehingga prinsip atau teori sebelumnya
perlu diperbaiki. Fungsi kelima adalah
teori berguna sebagai penjelasan atau suatu kejadian. Untuk lebih jelas, contoh
dari kelima fungsi umum teori belajar diatas dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Fungsi Umum Teori Belajar
Fungsi
|
Contoh
|
Sebagai kerangka riset
|
Hukum belajar Thorndike mengidentifikasi
arti penting dari konsekuensi perilaku bagi proses belajar
|
Memberikan kerangka informasi
yang spesifik
|
Kondisi belajar Gagne untuk
proses belajar; teori atribusi Weigner yang menjelaskan mengapa satu siswa
kecewa dengan nilai B dan siswa lain justru senang dengan nilai C
|
Mengidentifikasikan sifat
dari peristiwa yang kompleks
|
Teori perkembangan kognitif
Piaget yang menerangkan eksplanasi kontradiktif anak-anak terhadap
kejadian-kejadian seperti mengapa beberapa benda mengambang di air
|
Mereorganisasi pengalaman
sebelumnya
|
Imitasi pada mulanya
dianggap sebagai peniruan langsung atas perilaku yang diamati. Teori kognitif
sosial Bandura menjelaskan fenomena penyesuaian yang tertunda.
|
Berguna sebagai penjelasan
atas suatu kejadian
|
Pengondisian klasik
menjelaskan kontrol behavioral atas
refleks dan reaksi emosional sederhana, dan kemudian muncul konsep
pengondisian operan yang menunjukkan perkembangan perilaku voluntary
|
b)
Fungsi Khusus
Fungsi
|
Contoh
|
Sebagai pedoman perencanaan
instruksi
|
a.
Kondisi belajar Gagne menyediakan
sembilan langkah yang paralel dengan urutan dimana informasi diterima dari
lingkungan, diproses (encoded, dan
disimpan dalam memori jangka panjang
b.
Teori perkembangan Jean Piaget
memberikan pemahaman tentang praktik kelas yang memfasilitasi perkembangan
pemikiran logis
|
Mengevaluasi produk untuk
dipakai di kelas dan praktik belajar yang berlangsung
|
Teori membantu dalam
mengevaluasi instruksi berbasis komputer yang mencakup prinsip pemrosesan
informasi. Pengkodisian operan Skinner, kondisi belajar Gagne, dan teori
sosial-kognitif Bandura
|
Mendiagnosa problem dalam
instruksi kelas
|
Kesulitan yang dialami
siswa berpotensi rendah sering disebabkan karena harga diri rendah dan tidak
memadainya strategi belajar yang baik. Teori atribusi Weiner, teori
sosial-kognitif Bandura, perspektif tentang pemecahan masalah, dan teori
sosiohistoris Vygotsky, semua membahas berbagai aspek dari problem ini
|
Mengevaluasi riset
berdasarkan teori
|
Salah satu studi
mengimplementasikan model perilaku prososial dan melakukan pengujian pada
anak pada akhir sesi eksperimen. Si anak tidak banyak meniru si model dan ini
dianggap sebagai bukti bahwa teori Bandura tidak berlaku untuk situasi sosial
tertentu. namun menurut teorinya, anak tidak melakukan semua hal yang mereka
pelajari
|
Daftar Pustaka
Gtedler,
Margaret.E., 2011., Learning and instruction, teori dan aplikasi. Jakarta: Kencana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar